15 Maret 2012

Geliat Pekan Destarata Desa Genggelang

Sumber : www.ntbprov.go.id

Desa Genggelang, terletak di Tanjung Lombok Utara adalah sebuah Desa di dataran tinggi. Dengan kawasan tersebut, maka masyarakat bisa dikatakan susah untuk mendapatkan air bersih. Menurut Syaeful Ihasan Kepala Desa Genggelang, masyarakat biasanya mengambil air bersih di sungai dengan berjalan 2 km, akan tetapi jika musim kemarau tiba masyarakat bisa berjalan puluhan Kilometer untuk mendapatkan air. Tetapi dengan adanya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dengan jumlah dana Rp. 300 jt, warga secara bergotong-royong untuk membuat saluran pipa air bersih yang di ambil dari mata air sekitar Dusun Kakung Desa Bentek. Dengan panjang saluran pipa sekitar 13 Km, warga dari 6 Dusun dengan jumlah warga ± 1.500 orang yang berada di Desa tersebut dapat menikmati air bersih yang kemudian dikelola oleh masyarakat melalui Perusahaan Air Minum Desa ( PAMDES ).
Dengan adanya Pamdes, masyarakat menjadi lebih sejahtera karena tidak membuang waktu untuk mengambil air sehingga warga dapat mengerjakan kegiatan lainnya dan gotong-royong dalam masyarakat tetap berlanjut hingga perawatan dan pemeliharaan.Ujar Syaeful.
Kriteria pelanggan dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok. yaitu :
  1. Kriteria A adalah pelanggan industri dimana per M3 dikenakan Rp. 500 dan administrasi Rp. 1500;
  2. Kriteria B adalah pelanggan rumah tangga dikenakan per M3 1-11 Rp. 300, 11-25 Rp. 400 dan 25 keatas dikenakan Rp. 500 dengan biaya administrasi Rp 1.500 dan pemeliharaan Rp. 1.500.
  3. Kriteria C adalah pelanggan untuk fasilitas umum seperti Masjid, Musholla, yayasan, sekolah dll. Per M3 dikenakan Rp 200, dengan biaya administrasi Rp. 1.500 dan pemeliharaan Rp. 1500.
Setiap biaya penyambungan atau pasang baru dikenakan Rp. 400.000,-.
Adapun sanksi-sanksi yang diberikan kepada pelanggan Pamdes sebagai berikut :
  1. Terlambat membayar Rp. 5000,-
  2. Merusak/memutuskan segel Rp. 35.000,-
  3. Merubah kedudukan water meter Rp. 50.000,-
  4. Merusak water meter Rp. 100.000,- dan
  5. Penyadapan air Rp. 150.000,-
Dari pendapatan Pamdes, 80 untuk biaya operasional dan pemeliharaan, sedangkan 20 masuk ke kas Desa.

Kepala Desa Genggelang juga mengharapkan bantuan dana untuk mengembangkan Pamdes guna membuat bak penampungan karena masih banyak warga yang ingin menggunakan Pamdes.
Kegiatan penanggulangan kemiskinan yang dilakukan di Desa ini adalah Generasi Sehat Cerdas (GSC) dari PNPM dan padat karya dari PNPM Paska Krisis. Padat karya yang dimaksud adalah kegiatan yang dilakukan oleh warga yang gagal dalam melakukan pekerjaannya yang disebabkan oleh gagal panen,bencana alam dan keadaan ekonomi. Bentuk kegiatan yang dilakukan antara lain pembuatan jalan dan warga pun mendapatkan upah dalam kegiatan tersebut.
Desa Genggelang juga mendapatkan Raskin. Menurut Kades, pembagian Raskin dilakukan dengan cara langsung mengantarkan ke rumah warga sesuai dengan data yang ada.
Bumdes Desa Genggelang dengan modal awal Rp. 15 jt dan hingga saat ini yang sedang berjalan adalah Pamdes dan Gapoktan atau Gabungan Kelompok Tani. Gapoktan terdiri dari kelompok-kelompok tani seperti Coklat, Kopi dan Kakau.
Gapoktan telah diberikan pinjaman Rp. 100jt dari Pemkab Lobar dan bantuan dana Rp. 10 jt dari Gubernur NTB dan pertanggungjawaban dana ke Desa. Menurut Syaeful, Gubernur memberikan bantuan dana Rp. 30 jt dengan rincian 10 jt untuk Pamdes, 10 jt untuk Gapoktan dan 10 jt untuk PAUD (Pendidikan Usia Dini)
Kepala Desa Genggelang telah menjalankan kegiatan untuk menuntaskan buta aksara dengan membentuk 9 (sembilan) Kelompok belajar dan setiap kelompok belajar terdiri dari 20 (dua puluh orang) orang, masih sekitar 200 warga buta aksara dan biasanya dari kalangan lansia. Rencana dimasa yang akan datang, Kepala Desa akan menuntaskan buta aksara dari sisa warga minimal mengenal huruf dan angka.
Kegiatan Posyandu tetap dilaksanakan setiap Bulan di 18 (delapan belas) Posyandu yang ada di Desa. Pelayanan kesehatan Desa Genggelang telah dilengkapi dengan Desa siaga,Polindes dan Pustu walaupun Ambulan Desa belum tersedia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar