29 Februari 2012

Dana PNPM MPd Mendorong Roda Perekonomian Di Desa


Manajemen PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) Provinsi Nusa Tenggara Barat berusaha untuk mempercepat pencairan dan penyaluran dana bantuan PNPM MPd ke desa. Hal ini dimaksudkan agar dana bantuan PNPM MPd dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat, perputaran uang di perdesaan lebih banyak, dan selanjutnya dapat meningkatkan laju roda perekonomian di desa.
Jumlah dana bantuan PNPM MPd tahun 2011 di Provinsi NTB relatif cukup besar mencapai Rp. 166.650.000.000,- terdiri dari bantuan pemerintah pusat sebesar Rp. 133.320.000.000,- (80) dan bantuan Pemerintah Kabupaten sebesar Rp. 33.330.000.000,- (20). Dana tersebut dialokasikan untuk membiayai usulan masyarakat di 64 kecamatan pada 8 kabupaten. Sebagian besar kecamatan memperoleh bantuan sebesar Rp. 3 milyar. Data terperinci tentang jumlah alokasi bantuan PNPM MPd tahun 2011 adalah sebagai berikut :


Kabupaten Alokasai BLM (Rp.) Bantuan Pusat (Rp.) Bantuan PemKab (Rp.)
Lombok Barat 24.000.000.000,- 19.200.000.000,- 4.800.000.000,-
Lombok Utara 15.000.000.000,- 12.000.000.000,- 3.000.000.000,-
Lombok Tengah 27.600.000.000,- 22.080.000.000,- 5.850.000.000,-
Lombok Timur 24.600.000.000,- 19.680.000.000,- 4.920.000.000,-
Sumbawa Barat 4.800.000.000,- 3.840.000.000,- 960.000.000,-
Sumbawa 29.850.000.000,- 23.880.000.000,- 5.970.000.000,-
Dompu 21.600.000.000,- 17.280.000.000,- 4.320.000.000,-
Bima 19.200.000.000,- 15.360.000.000,- 3.840.000.000,-
Jumlah 166.650.000.000,- 133.320.000.000,- 33.330.000.000,-


LOWONGAN KERJA MIS KABUPATEN



20 Februari 2012

PNPM MERUBAH WAJAH DESA TELAGA


(Pembangunan Cekdam dari PNPM-MPd di Dusun Teladan Desa Telaga kecamatan Lenangguar Kabupaten Sumbawa Besar)
Pemb. Chekdam di Dusun Teladan Desa Telaga. 
Memberikan manfaat untuk para Petani di desa  Telaga
Desa Telaga merupakan bagian dari Kecamatan Lenangguar Kabupaten Sumbawa Besar, yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai buruh tani dan  petani pemilik lahan. Desa Telaga telah menikmati berbagai prasarana yang telah dibangun dan SPP untuk kelompok perempuan oleh PNPM-MPd sejak tahun 2009. Berbagai prasarana tersebut antara lain satu unit talud dan jalan antar dusun dengan total panjang 9 km, serta dua unit cekdam. Adapun manfaat cekdam yang dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat untuk meningkatkan hasil pertanian dan merubah pola tanam yang selama ini satu kali tanam karena kekurangan air menjadi tiga kali setahun, sehingga memungkinkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan warga desa Telaga pada khususnya.  

BERKARYA UNTUK BERUBAH (Bantuan SPP dari PNPM-MPd Merubah Ekonomi dan Pengetahuan Kami Sebagai Pengurus Kelompok Desa Lantan Kec. Batukliang Utara Kab. Loteng)


Nasib dan perjalanan hidup setiap orang berbeda-beda, tinggal bagaimana untuk merubahnya dengan usaha dari diri orang masing-masing. Disaat individu yang malas akan jelas sekali nasib tak akan berubah, karena tak ingin beranjak untuk berbuat, namun berbeda dengan individu yang semangat untuk berbuat selalu sibuk untuk belajar dan bekerja demi sebuah perubahan.
Penataan perjalanan hidup ini dapat kita lihat dan belajar dari seorang anak, seorang ibu  seorang teman dan pembina kelompok yang berada di desa Lantan yang letaknya lumayan jauh dari ibukota Kecamatan. Apabila ditempuh dari Mataram sekitar 30 km dan 5 km dari ibukota Kecamatan. Desa Lantan merupakan bagian dari Kecamatan Batukliang Utara, dimana didalamnya terdapat banyak kelompok produktif tapi satu kelompok yang coba untuk dilirik dan menarik untuk di bahas yaitu keseharian dan usaha dari kelompok Bunga Duren.

BERANGKAT DARI KETIADAAN BERBEKAL TEKAD DAN SEMANGAT (Nurmi Yamin Seorang Tokoh Wanita Berkiprah di PNPM-MPd Hingga Mampu Mengangkat Wanita Desa untuk Berubah Menjadi Mandiri)


Nurmi Yamin (duduk ) bersama anak didiknya yang sudah menjadi instruktur

Nurmi Yamin adalah srikandi kelahiran Bima tanggal 22 Juni 1964 namun sudah sangat lama mendiami Lombok Tengah sehingga tidak ada terpikir untuk pulang ke tanah kelahirannya karena ibu Nur berprinsip “ dimana kaki berpijak disitulah harus berbuat” sehingga hanya berpikir bagaimana para perempuan yang ada di desanya maupun luar desa tempat  tinggalnya mampu untuk berkembang dan dapat berkarya untuk mandiri khususnya di Lombok Tengah dan kabupaten lain secara umum. Penampilannya yang sederhana  tapi terkesan anggun bersahaja tetap tegas dalam sikap dan prinsip, dalam kesehariannya  biasa di sapa dengan Bunda atau Ibu Nur.